Pages

Wednesday, October 5, 2016

PROPOSAL PEMBUATAN WAJAN BOLIK


NAMA KELOMPOK :
  1. Gede Weda Widiantara        (08)
  2. Luh Ayu Sulasti            (16)
  3. Made Wira Marta        (20)
  4. Ni Luh Mega Ayu Putrini    (22)
  5. Putu Diva Indrawan        (25)


SMK N 3 SINGARAJA

KATA PENGANTAR



Kami panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan petunjuk dan kemudahan dalam mewujudkan Proposal yang berjudul Pembuatan Wajan Bolic. Materi pada Proposal ini berguna untuk melengkapi tugas yang di dapat  disekolah untuk dipergunakan apabila kelak telah menamatkan pendidikannya di masyarakat.
Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya saya sampaikan : Ibu Grace dan Pak Sastra selaku guru mata peajaran “Proyek Kerja TKJ”.
            Demi kesempurnaan Proposal ini, saran dan kritik yang membangun tentu kami harapkan untuk mencapai kemajuan dalam mencerdaskan anak bangsa, semoga hasil makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca.


Singaraja, 10 Agustus 2016


                                           Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang

Dengan semakin berkembangnya Teknologi Informasi dan semakin meningkatnya kebutuhan komunikasi global, diperlukan pengetahuan tentang teknologi Informasi. Hal ini sudah tentu berpengaruh di berbagai aspek, diantaranya aspek di bidang jaringan
Berdasarkan pemaparan diatas, maka saya ingin membuat proposal proyek kerja yaitu pembuatan wajan bolic.
Adapun alat dan bahan yang diperlukan bukanlah hal yang rumit untuk didapatkan, kita bisa membeli alat dan bahan yang mendukung pembuatan wajan bolik di toko. Selain dari itu, kita juga bisa memanfaatkan barang-barang bekas yang tidak terpakai. Hal ini juga cukup membantu untuk tidak mengeluarkan biaya terlalu banyak.

1.2. Tujuan

Tujuan dari pembuatan proposal ini, antara lain :
  1. Mengetahui sejarah dan asal usul antena Wajanbolic
  2. Pengenalan cara pembuatan antena Wajanbolic serta fungsi dan kegunaannya
  3. Tahu kelebihan dan kelemahan dari antena Wajabolic
  4. Menambah pengetahuan dalam jaringan Wireless, khususnya menggunakan antena Wajanbolioc.


1.3. Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan proposal ini antara lain :
  1. Dapat menambah ilmu pengetahuan terutama mengenai Jaringan Wireless (Jaringan Tanpa Kabel).
  2. Sebagai bahan ajar di SMK N 3 Singaraja khususnya jurusan Teknik Komputer dan Jaringan.
















BAB II

LANDASAN TEORI


2.1. Sejarah Antena Wajanbolic

Antena Wajan, atau Wajanbolic e-goen merupakan terobosan dalam Teknologi RT/RW-net. Antenna Wajanbolic e-goen dapat menjadi client yang murah dalam sebuah RT/RW-net sehingga kita dapat ber Internet dengan murah. Internet murah bukan berarti mencuri bandwidth dan berinternet gratis, seperti kebanyakan orang menyangka. Internet menjadi murah karena beban biaya di tanggung ramai-ramai oleh banyak pengguna di sebuah RT/RW dalam RT/RW-net . Dimasa sekarang kita sudah tau jaringan tanpa kabel yaitu Wireless, jaringan ini sudah di legalkan oleh pemerintah pada tahun 2005.. dan sekarang untuk akses jaringan ini kita memerlukan perangkat keras berupa Akses point, WLAN, dan juga USB wi-fi yang bekerja pada frekwensi 2,4 Ghz.. dan apabila kos-kosan kita dekat area hotspot kita hanya memerlukan salah satu perangkat keras diatas, kalau kos-kosan kita jauh gimana yah??,, sekarang kita membahas tentang cara membuat antena wajan bolic yang sekarang lagi naik daun. Antena wajan bolic bertujuan untuk memperhemat dana dari pada membeli antena grid atau yagi yang mahal itu, tapi bisa juga antena wajan bolic dibuat untuk mecrack keamanan ISP.
    Antena Wajanbolic e-goen di kembangkan oleh Pak Gunadi (Pak Gun) atau lebih di kenal e-goen. Pak Gun berasal dari Jogyakarta alumni STEMBAYO. Informasi terakhir, beliau bekerja di Indosat menjadi salah seorang yang bertanggung jawab di Stasiun Bumi Indosat di Purwakarta. Sejak 2005-awal 2006, sosok e-goen dominan memberikan inspirasi bagi bangsa Indonesia untuk mengembangkan antenna wajan & antenna panci di Indonesia. Antenna wajan yang kemudian dikenal sebagai wajanbolic e-goen menjadi andalan utama bagi mereka yang ingin membangun RT/RW-net atau Wireless Internet murah di rumahnya dengan modal sekitar Rp. 300-350.000 saja.

2.2. Catatan Aturan Penggunaan Frekuensi

Semua frekuensi yang digunakan di Indonesia harus menggunakan ijin dari pemerintah, dalam hal ini di atur oleh Direktorat Jendral Pos & Telekomunikasi (DITJEN POSTEL) di bawah Departemen Komunikasi & Informasi (DEPKOMINFO). Khusus untuk frekuensi operasi wajanbolic e-goen yang berada di band 2.4GHz, sejak tanggal 5 Januari 2005, setelah di tanda tangani Keputusan Menteri No. 2 / 2005 tentang Wireless Internet di 2.4GHz oleh Hatta Rajasa. KEPMEN 2/2005 maka pada prinsipnya frekuensi 2.4GHz bebas digunakan dengan syarat, antara lain,
  1. maksimum daya pancar 100mW
  2. EIRP maksimum 36dBm
  3. semua peralatan yang digunakan di sertifikasi.

2.3. Pengenalan Antena Wajanbolic

1.  Pengertian Wajan Bolic
Wajan Bolic berasal dari 2 kata yaitu wajan (alat penggorengan) dan bolic (parabolic). Jadi Wajan Bolic adalah sebuah antena parabolic yang terbuat dari alat penggorengan beupa wajan. Antena ini digunakan untuk menerima sinyal WiFi dalam jaringan wireless untuk menghubungkan suatu computer ke jaringan internet.
2.  Keunggulan Dan Fungsi Wajan Bolic
Adapun keunggulan dan fungsi produk dari system wireless LAN dengan menggunkan antenna wajan yang di gunakan untuk menghubungkan suatu computer ke jaringan internet antara lain sebagai berikut:


a. Keunggulan
Ada beberapa keunggulan dari system jaringan wireless LAN dengan menggunakan antena wajan yaitu sebagai berikut:
1)  Mobilitas
System jaringan wireless LAN dengan menggunakan antenna wajan dapat menyediakan pengaksesan jaringan internet lebih cepat daripadamenggunakan modem.
2)  Kecepatan dan kesederhanaan instalasi
System wireless LAN dengan menggunakan antenna wajan, dapat dipasang dengan cepat dan mudah sehingga tidak menyita waktu terlalu banyak.
3)  Fleksibilitas pemasangan
Tekhnologi wireless LAN yang menggunakan antenna wajan dapat menyediakan jaringan di mana kabel tidak memungkinkan untuk di pasang.
4)  Pengurangan anggaran biaya
Pada antenna wajan ini tidak di butuhkan biaya yang sangat banyak daripada antenna yang dipasarkan, mengapa demikian karena antenna wajan merupakan antenna buatan sendiri.
5)  Kemampuan jangkauan
System wireless LAN dengan menggunakan antenna wajan dapat dipasang pada topologi yang bermacam-macam untuk mendapatkan kebutuhan instalasi dan pemakaian yang sesuai. Kemampuan jangkauan yang bisa di capai oleh antena wajan cukup tinggi, karena terbuat dari wajan sehingga kesempurnaannya tidak sebanding dengan antena parabolic yang sesungguhnya.

b. Fungsi
Adapun fungsi dari system wireless LAN menggunakan antenna, khususnya antena wajan yaitu antara lain:
  1. Antena wajan berfungsi sebagai penghubung untuk mengakses suatu jaringan, dari pusat ke PC home.
  2. Dengan adanya system wireless LAN menggunakan antena wajan kita bisa mengakses jaringan internet yang lebih cepat dan murah bahkan bisa mengakses jaringan internet tanpa bayar (internet gratis).
  3. Jaringan wireless LAN menggunakan antena wajan memberikan suatu layanan yang tidak dapat di sediakan oleh jaringan kabel.

3.  Kelebihan Dan Kekurangan Antena Wajan Bolic
a.   Kelebihan
Penggunaan antena Wajanbolic ini memiliki beberapa keuntungan :
  1. Jaringan lebih cepat dari pada modem
  2. Dapat di pasang dengan cepat dan mudah sehingga tidak menyita waktu terlalu banyak.
  3. Murah
b.   Kekurangan
  1. Karena berupa 'solid dish maka pengaruh angin cukup besar sehingga memerlukan mounting ke tower yang cukup kuat
  2. Level daya yang dipancarkan tidak bisa dikendalikan dengan baik.
  3. Tidak sesensitif antena parabola asli dalam menangkap gelombang sinyal
  4. Tidak tahan lama, harus melakukan kalibrasi ulang berkali-kali.

4.  Cara Kerja
Prinsip kerja antena Wajanbolic seperti antena parabola lainnya, yaitu menempatkan bagian sensitif antena pada titik fokus parabola (wajan) sehingga semua gelombang elektromagnet yang mengenai wajan akan terkumpul dan diterima oleh bagian sensitif tersebut. Jangkauan kerja antena ini dapat mencapai hingga 1-2km. Antena Wajanbolic terbentuk dari 3 komponen utama, yaitu :
Reflektor yang terbuat dari wajan Biasanya wajan yang digunakan berdiameter minimal 40cm, sebagian besar ukuran wajan akan semakin baik karena semakin banyak frekuensi radio yang dapat ditangkap.
Bagian Sensitif antena berbentuk Tabung berisi USB WLAN Sebagai Tabung dapat digunakan Pipa Paralon 3” sepanjang 29 cm dan bungkus 20 cm dari panjangnya dengan Aluminium foil.
Kabel penghubung antena ke komputer Biasanya menggunakan kabel USB yang biasanya disediakan dalam paket USB WLAN, dipotong di tengah-tengah dan disambung dengan menggunakan kabel UTP atau Kabel LAN.







BAB III

IMPLEMENTASI


3.1. Langkah Demi Langkah Membuat Antena Wajan Bolic


1.   Persiapan
Sebelum melakukan perakitan antena wajan bolic, perlu disiapkan alat dan bahan yang di butuhkan. Alat dan bahan tersebut antara lain
    1. Wajan dengan diameter minimal 40cm (harga sekitar Rp. 40.000,-)
    2. USB Wireless LAN TP-LINK TL-WN727N (harga sekitar Rp.125.000,-)
    3. Paralon 3” panjang sekitar 30 cm.
    4. Tutup Pralon 3” 2 buah (harga sekitar Rp. 4.000,- / buah)
    5. Aluminium Foil secukupnya.
    6. Busa/Styrofoam bekas kemasan barang elektronik secukupnya.
    7. Kabel USB (harga sekitar Rp.25.000,-)
    8. Lakban hitam dan double tape
    9. Baut dan mur ( ukuran disesuaikan )

2.   Perakitan
a.   proses pembuatan antena wajan bolic :
  1. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menyiapkan alat    dan bahan pembuatan wajan.
  2. Setelah semua alat dan bahan tersedia, ambil wajan penggorengan, kemudian lubangi wajan tersebut tepat di tengah wajan seukuran baut 12 atau 14, cukup satu lubang saja. Kemudian, ukur diameter wajan, kedalaman wajan dan feeder/ titik focus. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar di bawah.



Contoh :
Parabolic dish dengan D = 40 cm, d = 20 cm maka jarak titik fokus dari center dish : F = D^2/(16*d) = 40^2 / (16*10) =  10 cm Pada titik fokus tersebut dipasang ujung feeder untuk mendapatkan gain maksimum.
  1. Setelah diameter wajan, kedalaman wajan, dan titik fokus wajan telah diketahui selanjutnya potong PVC paralon sepanjang 30 cm, kemudian beri tanda untuk jarak feedernya (daerah bebas aluminium foil). Untuk menentukan panjang feeder nya gunakan rumus di atas.
  2. Beri lubang pada bagian paralon untuk meletakkan USB Wireless.
  3. Selanjutnya, bungkus PVC paralon dengan aluminium foil pada daerah selain feeder, jika aluminium foil yang ada tanpa perekat, maka untuk merekatkannya bisa menggunakan double tape.
  4. Pasangkan USB Wireless TP Link WN722N pada PVC paralon yang telah dilubangi tadi.
  5. Pasangkan juga kabel USB yang akan disambung ke Personal Computer Pada bagian doff (tutup PVC paralon) yang akan di pasang pada ujung dekat dengan USB Wifi harus di beri aluminium foil, sedangkan doff yang di pasang pada wajan tidak perlu di beri aluminium foil.
  6. Pasangkan doff tersebut ke PVC paralon.
  7. Kemudian, wajan yang telah di lubangi tadi dipasangkan dengan doff yang satunya lagi, sebelumnya doff tersebut dilubangi sesuai dengan ukuran baut yang sudah disiapkan, dan kencangkan secukupnya.
  8. Selanjutnya pasangkan PVC paralon tadi ke wajan yang sudah di pasang doff.
  9. Antena wajan bolic siap digunakan.
Kesimpulan
Wajan Bolic berasal dari 2 kata yaitu wajan (alat penggorengan) dan bolic (parabolic). Jadi Wajan Bolic adalah sebuah antena parabolic yang terbuat dari alat penggorengan beupa wajan. Antena ini digunakan untuk menerima sinyal WiFi dalam jaringan wireless untuk menghubungkan suatu computer ke jaringan internet.
Prinsip kerja antena Wajanbolic seperti antena parabola lainnya, yaitu menempatkan bagian sensitif antena pada titik fokus parabola (wajan) sehingga semua gelombang elektromagnet yang mengenai wajan akan terkumpul dan diterima oleh bagian sensitif tersebut.



Tuesday, October 4, 2016

MAKALAH PENGATURAN JARINGAN DI PERUSAHAAN

PENGATURAN JARINGAN PERUSAHAAN


NAMA KELOMPOK :
1. GEDE WEDA WIDIANTARA    (08)
2. MADE WIRA MARTA        (20)
3. PUTU DIVA INDRAWAN    (25)



SMK NEGERI 3 SINGARAJA

Kata Pengantar


Kami panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan petunjuk dan kemudahan dalam mewujudkan makalah yan berjudul Rancang Bangun Jaringan. Pada makalah ini kami akan membahas tentang Pengaturan Jaringan Perusahaan. Materi pada makalah ini berguna untuk melengkapi tugas mata pelajaran Sistem Operasi Jaringan yang di dapat  disekolah untuk dipergunakan apabila kelak telah menamatkan pendidikannya di masyarakat.
Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya saya sampaikan kepada:
  1. Kepala SMK Negeri 3 Singaraja berserta staf pimpinan .
  2. Bapak Dwi Sucipta dan Ibu Evi Welly, selaku guru dari mata pelajaran Rancang Bangun Jaringan.
  3. Teman-teman, yang telah memberikan arahan dan dorongan sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan.
Semoga Hyang Widhi/Tuhan Yang Maha Esa memberikan sinar suciNya atas peran serta semua pihak yang telah membantu, mengarahkan dan membimbing hingga makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai jadual yang telah ditentukan. Penulis menyadari, makalah ini jauh dari sempurna, karenanya penulis berharap kritik dan saran yang sifatnya konstuktif dari semua pembaca. Semoga tulisan ini ada manfaatnya.

Demi kesempurnaan makalah ini, saran dan kritik yang membangun tentu kami harapkan untuk mencapai kemajuan dalam mencerdaskan anak bangsa, semoga hasil makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca.


Singaraja, 20 Agustus 2016

                                              Penulis

Daftar Isi





BAB I

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Jaringan komputer adalah kumpulan komputer dan peralatan lain yang saling dihubungkan bersama menggunakan media komunikasi tertentu. Informasi yang melintas sepanjang media komunikasi, memungkinkan pengguna jaringan untuk saling bertukar data atau menggunakan perangkat lunak maupun perangkat keras secara bersama. (Wagito, 2005)
Jaringan komputer bukanlah sesuatu yang baru saat ini. Hampir di setiap perusahaan terdapat jaringan komputer, baik perusahaan kecil maupun besar. Hal itu untuk menunjang perkembangan tiap perusahaan. Jaringan komputer digunakan untuk memperlancar arus informasi, resource sharing dan pertukaran data di dalam perusahaan tersebut.
Kebutuhan atas penggunaan bersama resources yang ada dalam jaringan, baik software maupun hardware telah mengakibatkan timbulnya berbagai pengembangan teknologi jaringan itu sendiri. Seiring dengan semakin tingginya tingkat kebutuhan dan banyaknya pengguna jaringan yang menginginkan suatu bentuk jaringan yang dapat memberikan hasil maksimal baik dari segi efisiensi maupun peningkatan keamanan jaringan itu sendiri, maka upaya-upaya penyempurnaan terus dilakukan. Dengan memanfaatkan berbagai teknik khususnya teknik subnetting dan penggunaan hardware yang lebih baik (antara lain switch) maka munculah konsep Virtual Local Area Network (VLAN) yang diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik untuk Local Area Network (LAN). Degan munculnya VLAN, maka perusahaan mulai mengimplementasikan VLAN untuk jaringan (LAN) dengan keunggulan-keunggulan yang ditawarkan, yaitu flexibilitas, keamanan, dan efesiensi.
Dengan adanya pengimplementasian jaringan komputer, maka timbul permasalahan tentang pegelolaan jaringan. Setiap jaringan dalam perusahaan mempunyai pengelolan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhuan perusahaan itu sendiri. Tiap perusahaan mempunyai aturan-aturan tersendiri untuk mengatur alur keluar masuk traffic jaringan, sebagai contoh departemen keuangan tidak diperbolehkan terhubung dengan departemen mahasiswa, maka pengelolaan jaringan dapat dilakukan pada pc router ataupun router dimana setiap jaringan saling terhubung.
Pengelolaan lain yang umum digunakan adalah, pemantauan terhadap bandwith dan juga pemantauan terhadap setiap koneksi PC dalam jaringan. Pemantauan bandwith diperlukan untuk mengananalisa paket yang masuk ataupun keluar jaringan. Sedangkan pemantauan koneksi, berfungsi untuk mempermudah melihat proses troubleshoot apakah setiap komputer client terhubung dengan jaringan atau tidak.

1.2 Rumusan Masalah

  1. Topologi Jaringan Perusahaan
  2. Routing static dan dinamic perusahaan
  3. Konfigurasi route static dan default
  4. Verifikasi Routing Information Protokol

1.3 Tujuan

  1. Agar pembaca dapat mengetahi dan memahami topologi jaringan disuatu perusahaan.
  2. Agar pembaca dapat mengetahi dan memahami routing static dan dinamic perusahaan.
  3. Agar pembaca dapat mengetahi dan memahami konfigurasi route static dan default.
  4. Agar pembaca dapat mengetahi dan memahami verifikasi routing information protokol.

BAB II

PEMBAHASAN


2.1 Topologi Jaringan Perusahaan.

Menurut teknisi katri tipe topologi yang cocok untuk di implementasikan di kantoran itu jenisnya Topologi Star karena topologi yang mengunakan switch sebagai penghubungan antar kabel jaringan. Jadi, Topologi ini lebih sering digunakan ketimbang topologi yang karena biaya lebih murah dan trasperdata lebih cepat. Karena swicth yang mengatur lajunya data.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0gFfcaMvcdZmqZn2COd_0ObeF2ncFAJTFinkz8xx4waBgwlMJ_P8uj3zg1WKA4FdhmqvTGkC35Mg20QZct-r-ErJcVU6quqcQyTWtz4zM588wVS-i8UkDsCm5SiH7P9P05hbp7a82__U/s1600/topologi+star.png
Dan juga karena menggunakan konsentrator. Keunggulan dari topologi tipe Star ini ialah dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan.

Topologi star merupakan salah satu topologi jaringan komputer yang paling populer dibandingkan dengan topologi lainnya. Seperti namanya jika kita analogikan dengan gambar, komputer atau perangkat jaringan lainnya yang menggunakan konsep topologi ini akan berbentuk seperti bintang. Walaupun bukan berbentuk bintang secara sempurna, namun koneksi dan strukturnya dapat disebut dengan bentuk bintang, dimana berbagai perangkat dikoneksikan pada satu hub.

Topologi star merupakan topologi jaringan yang menghubungkan node atau perangkat komputer secara terpusat pada satu hub atau switch. Seluruh perangkat atau workstation pada jaringan tersebut tidak berkoneksi secara langsung, melainkan memanfaatkan hub atau switch untuk pertukaran datanya.
Koneksi node ke hub memanfaatkan point-to-poin connection, dengan kata lain fungsi hub disini adalah untuk menjembatani koneksi komputer/workstation yang satu dengan workstation yang lainnya. Topologi ini memiliki keuntungan dan kekurangan jika diimplementasikan pada sebuah konsep jaringan.

Keuntungan Topologi Star
  1. Jika dibandingkan dengan topologi bus, topologi star memiliki performance yang lebih baik. Ia tidak perlu mentransmisikan data seluruh node yang terkoneksi.
  2. Mudah dalam instalasi, penambahan node baru yang terkoneksi dengan hub sangat mudah, karena ia hanya berhubungan dengan hub itu sendiri dan tidak perlu dikonfigurasi dengan node lainnya.
  3. Tersentralisasi, memudahkan dalam maintenance dan monitoring karena dapat dilakukan hanya dari hubnya saja.
  4. Kerusakan pada satu node tidak mempengaruhi node lainnya, sehingga sangat aman untuk digunakan pada jaringan bersifat vital.
  5. Kemudahan dalam mendeteksi error

Kerugian Topologi Star
  1. Ketergantungan yang tinggi terhadap perangkat pusat (hub), jika perangkat ini rusak seluruh network akan down.
  2. Kecepatan dan performance jaringan sangat bergantung pada perangkat pusat hub/jenis switch yang digunakan.
  3. Biaya untuk membeli perangkat terpusat ini cukup mahal karena harus memiliki spec yang tinggi.
  4. Membutuhkan banyak kabel dalam konfigurasi jaringan ini.
Dari berbagai kelebihan dan kekurangan topologi star ini ada beberapa yang mungkin dapat diatasi oleh sebuah perusahaan. Kelemahan cost yang tinggi mungkin bukan menjadi suatu masalah berarti bagi perusahaan yang bonafid.

2.2 Routing static dan dinamic perusahaan.

Static Routing
Static  routing  adalah  pembuatan  dan  peng-update-an  routing  table  secara  manual. Staric  routing  tidak  akan  merubah  informasi  yang  ada  pada  table  routing  secara otomatis,  sehingga  administrator  harus  melakukan  merubah  secara  manual  apabila topologi jaringan berubah.
Beberapa keuntungan dari static routing :
  • Pemeliharan  bandwidth  network  karena  peng-update-an  informasi  router membutuhkan broadcasts yang terus menerus.
  • Keamanan  network karena  static routing hanya mengandung  informasi yang telah dimasukkan secara manual.
Beberapa kerugian dari static routing :
  • Tidak ada tolerasi kesalahan
Jika suatu router down, maka static tidak akan memperbaharui informasi dan tidak akan menginformasikan ke router yang lain.
  • Pengembangan network
Jika  suatu  network  ditambah  atau  dipindahkan  maka  static  routig  harus diperbaharui oleh administrator.
Pembatasan static  router  dapat menjadi keuntungan  apabila  untuk sampai pada  tujuan hanya  melalui  satu  router.  Stub  network  adalah  pencapaian  network  tujuan  hanya denga satu jalur.
Konfigurasi static routing
Dalam rangka mengatur suatu rute statis router harus dalam bentuk yang menyeluruh.
ip route network/mask {address | interface} [distance]
·         network               : network yang dituju
·         mask                     : subnet mask
·         address                : IP address untuk router yang berikut
·         interface              : interface untuk mendapatkan network tujuan
·         distance               : jarak administif distance router (optional)
contoh:
ip route 10.0.0.0/8 131.108.3.4 110
·         10.0.0.0                : destination network.
·         /8                            : mask (255.0.0.0)
·         131.108.3.4         : address
·         110                         : distance
Sebagai alternatif, kita dapat menconfigurasi interface yaitu :
ip route 192.168.1.0/24 eth0
·         192.168.1.0         : detination network
·         /24                         : mask (255.255.255.0)
·         eth0                       : interface yang ditinggalkan
Dynamic routing
Dynamic  routing  adalah  cara  yang  digunakan  untuk melepaskan  kewajiban  mengisi  masukan  masukan  ke  routing  table  secara  manual. Protokol  routing  mengatur  router-router  sehingga  dapat  berkomunikasi  satu  dengan yang  lain  dan  saling  memberikan  informasi  routing  yang  dapat  mengubah  isi  Routing table,  tergantung  keadaan  jaringannya.  Dengan  cara  ini,  router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang benar.

2.3 Konfigurasi route static dan default.

Untuk Default Routing sudah dijelaskan bahwa biasanya digunakan pada suatu router yang berada di ujung (hanya memiliki 1 interface untuk keluar jaringan. Sehingga dalam penggunaan command routing nya network address di set ip 0.0.0.0 dan broadcast address nya pun di set 0.0.0.0
Command untuk default routing:
hostname(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 “alamat-ip-gateway/next-hop”
R0(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 192.168.1.2 
Untuk static routing konfigurasinya mirip dengan Default Routing, hanya network address dan subnet mask harus ditulis secara manual. Untuk mempermudah static routing ada yang dinamanakan “Summarization” (mungkin ada yang mengenal dengan kata Supernet) yang mampu untuk merangkum beberapa Network Address menjadi satu.
Command untuk static routing dengan summarization:
hostname(config)#ip route “network-address-tujuan” “Subnet-mask-tujuan” “alamat-ip-gateway/next-hop”
R2(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.252.0 172.16.1.2
R2(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.1.1

2.4 Verifikasi Routing Information Protokol

Pengertian RIP 
Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing. Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini telah dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453). Kedua versi ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun begitu secara teknis mereka telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang lebih maju, seperti Open Shortest Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standarRIPng (RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya), yang diterbitkan dalam RFC 2080 (1997).
Ada tiga versi dari Routing Information Protocol: RIPv1, RIPv2, dan RIPng.
1. RIP versi 1 
Spesifikasi asli RIP, didefinisikan dalam RFC 1058, classful menggunakan routing. Update routing periodik tidak membawa informasi subnet, kurang dukungan untuk Variable Length Subnet Mask (VLSM). Keterbatasan ini tidak memungkinkan untuk memiliki subnet berukuran berbeda dalam kelas jaringan yang sama. Dengan kata lain, semua subnet dalam kelas jaringan harus memiliki ukuran yang sama. Juga tidak ada dukungan untuk router otentikasi, membuat RIP rentan terhadap berbagai serangan.
2. RIP versi 2
Spesifikasi asli RIP, didefinisikan dalam RFC 1058, classful menggunakan routing. Update routing periodik tidak membawa informasi subnet, kurang dukungan untuk Variable Length Subnet Mask (VLSM). Keterbatasan ini tidak memungkinkan untuk memiliki subnet berukuran berbeda dalam kelas jaringan yang sama. Dengan kata lain, semua subnet dalam kelas jaringan harus memiliki ukuran yang sama. Juga tidak ada dukungan untuk router otentikasi, membuat RIP rentan terhadap berbagai serangan.
Karena kekurangan RIP asli spesifikasi, RIP versi 2 (RIPv2) dikembangkan pada tahun 1993 dan standar terakhir pada tahun 1998. Ini termasuk kemampuan untuk membawa informasi subnet, sehingga mendukung Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Untuk menjaga kompatibilitas, maka batas hop dari 15 tetap. RIPv2 memiliki fasilitas untuk sepenuhnya beroperasi dengan spesifikasi awal jika semua protokol Harus Nol bidang dalam pesan RIPv1 benar ditentukan. Selain itu, aktifkan kompatibilitas fitur memungkinkan interoperabilitas halus penyesuaian.
Dalam upaya untuk menghindari beban yang tidak perlu host yang tidak berpartisipasi dalam routing, RIPv2 me-multicast seluruh tabel routing ke semua router yang berdekatan di alamat 224.0.0.9, sebagai lawan dari RIP yang menggunakan siaran unicast. Alamat 224.0.0.9 ini berada pada alamat IP versi 4 kelas D (range 224.0.0.0 – 239.255.255.255). Pengalamatan unicast masih diperbolehkan untuk aplikasi khusus. (MD5) otentikasi RIP diperkenalkan pada tahun 1997. RIPv2 adalah Standar Internet STD-56.
3. RIPng
RIPng (RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya), yang didefinisikan dalam RFC 2080, adalah perluasan dari RIPv2 untuk mendukung IPv6, generasi Internet Protocol berikutnya. Perbedaan utama antara RIPv2 dan RIPng adalah:
Dukungan dari jaringan IPv6.
RIPv2 mendukung otentikasi RIPv1, sedangkan RIPng tidak. IPv6 router itu, pada saat itu, seharusnya menggunakan IP Security (IPsec) untuk otentikasi.
RIPv2 memungkinkan pemberian beragam tag untuk rute , sedangkan RIPng tidak;
RIPv2 meng-encode hop berikutnya (next-hop) ke setiap entry route, RIPng membutuhkan penyandian (encoding) tertentu dari hop berikutnya untuk satu set entry route .
Batasan
Hop count tidak dapat melebihi 15, dalam kasus jika melebihi akan dianggap tidak sah. Hop tak hingga direpresentasikan dengan angka 16.
Sebagian besar jaringan RIP datar. Tidak ada konsep wilayah atau batas-batas dalam jaringan RIP.
Variabel Length Subnet Masks tidak didukung oleh RIP IPv4 versi 1 (RIPv1).
RIP memiliki konvergensi lambat dan menghitung sampai tak terhingga masalah.

BAB III

PENUTUP


3.1 Kesimpulan

Kami dapat menyimpulkan dari makalah yang kami bahas mengenai “Pengaturan Jaringan Perusahaan” pembahasan pada pengaturan diantaranya : topologi jaringan perusahaan, static routing, dynamic routing, verifikasi RIP.
Menurut teknisi katri tipe topologi yang cocok untuk di implementasikan di kantoran itu jenisnya Topologi Star karena topologi yang mengunakan switch sebagai penghubungan antar kabel jaringan. Jadi, Topologi ini lebih sering digunakan ketimbang topologi yang karena biaya lebih murah dan trasperdata lebih cepat. Karena swicth yang mengatur lajunya data.
Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. 
Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.
Routing Information Protocol (RIP) merupakan routing protocol dinamis yang  berbasis distance vector. RIP menghitung routing terbaik berdasarkan perhitungan hop. Untuk mencapai convergence RIP membutuhkan beberapa waktu,  kemudian jika dibandingkan dengan protokol dinamis yang lain RIP relatif membutuhkan power CPU yang rendah dan memory yang kecil.
Demikian yang dapat kelompok kami simpulkan jika ada materi yang kurang jelas mohon permakluman pembaca karena kami masih dalam proses belajar.

3.2 Saran

Demikian yang dapat kami paparkan tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan makalah ini. Kami banyak berharap agar para pembaca memberikan  kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna dan bermanfaat.

Daftar Pustaka